Idea Journal #3: Seminar Advertising War Pekan Komunikasi UI 2021

Shelline Puteri Erlandhika
2 min readApr 9, 2021

--

Pada hari Rabu 7 April 2021, Seminar Advertising War yang mana merupakan salah satu rangkaian acara Pekan Komunikasi UI 2021 telah berhasil diselenggarakan. Terdapat tiga tokoh inspiratif yang menjadi pembicara dalam acara tersebut. Tokoh tersebut ialah Yogi Triharso (ADA Regional Director), Ekhel Chandra Wijaya (External Communication Senior Lead Tokopedia) dan Handoko Hendroyono (CEO M Bloc Space).

Seminar diawali dengan pemaparan materi oleh Yogi Triharso. Ia menyebutkan bahwa pandemi COVID-19 mempengaruhi consumer behavior atau perilaku konsumen. Ia mengatakan bahwa selama pandemi ini, terjadi peningkatan pembelian oleh masyarakat secara online atau melalui e-commerce. Tidak hanya kebutuhan sehari-hari, barang-barang seperti peralatan rumah dan aksesoris mobil juga dibeli secara online. Mas Yogi juga menyebutkan bahwa terdapat tiga persona atau klasifikasi konsumer dominan di Indonesia selama pandemi, yaitu lockdown home maker (peralatan kebun, gunting tanaman dan juga peralatan memasak), grease junkie (perkakas mobil) dan the home gym enthusiast (peralatan gym yang sesuai dengan luas rumah).

Untuk mempertahankan bisnis di masa pandemi ini, Mas Yogi selalu pihak dari ADA memberikan rekomendasi untuk membantu mempertahankannya. Yaitu diferensiasi, identifikasi, evaluasi dan mengetahui saluran yang paling cocok untuk mencapai target audiens.

Pembicara selanjutnya adalah Mas Handoko yang membahas strategi branding dari segi UMKM. Terdapat beberapa poin menarik yang saya catat. Mas Handoko mengatakan bahwa untuk membangun suatu brand saat ini harus sembari dengan membangun conversation seperti membuat album musik, film dan lainnya. Kekuatan brand lokal itu bukan hanya sebatas adanya modal atau jaringan bisnis yang kuat, tetapi komunitas jauh lebih dahsyat dari pada kedua hal tersebut terlebih apabila ditambah modal sosial dan kultural. Membangun suatu brand pun harus dengan intention atau tujuan yang baik.

Model Bisnis sepatutnya ialah berbasis inovasi. Identifikasi mulai dari Concern (Social Problem, Insight, Concious Consumers) — Content — Concept — Collaboration dan Co-creation.

Selanjutnya adalah kiat-kiat memberdayakan UMKM melalui teknologi dari Mas Ekhel (Tokopedia). Ia mengatakan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki potensi yang besar apabila dilihat dari persentasi penggunaan telepon genggam dan internet. Maka, penerapan digitalisasi dalam mendukung UMKM adalah program pelatihan dan pendampingan, menjembatani warung kelontong dengan merekrut sebagai mitra Tokopedia, membuat toko cabang, digitalisasi pasar basah dam kampanye kolaborasi.

Cukup banyak insight baru yang saya dapatkan dalam seminar tersebut. Harapan saya, semoga ilmu ekonomi digital di Indonesia dapat dikuasai masyarakat luas, sehingga perekonomian terus maju dan berkembang agar masyarakatnya pun turut sejahtera.

--

--